Friday, 7 April 2023

Kebakaran RS Salak Bogor, Bima Arya Ungkap Dugaan Penyebabnya

Kebakaran RS Salak Bogor, Bima Arya Ungkap Dugaan Penyebabnya

Kebakaran RS Salak Bogor, Bima Arya Ungkap Dugaan Penyebabnya










Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut kebakaran Rumah Sakit Salak diduga karena korsleting listrik. Api berasal dari sekitar ruangan medical check up.







"Korsleting listrik di seputaran medical check up. Di situ kemudian api menjalar ke apotek dan pemadam kebakaran bergerak cepat karena kita khawatir akan kena ke pasien. Tapi jaraknya agak jauh dengan IGD. Jadi kita fokus padamkan di lokasi dan mencegah agar tidak menjalar ke bangunan Denpom," kata Bima, pada hari Jumat, 07/04/2023.


Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan korban akibat kejadian ini.


"Alhamdulillah belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka. Tetapi masih harus kita pastikan setelah api padam semua dan kita cek," kata Bima.


Akibat kebakaran ini, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bogor ditutup sementara untuk publik. Masyarakat yang akan melewati Jalan Jenderal Sudirman diminta mengambil jalur alternatif lain. Jalan Sudirman diprioritaskan untuk pemadam kebakaran atau damkar.


RS Salak Bogor terbakar sekitar pukul 13.30 WIB, pada hari Jumat, 07/04/2023. Kebakaran terjadi di bagian depan Rumah Sakit Salak Bogor.


"Api sudah menghanguskan bangunan depan Rumah Sakit Salak," kata suara lelaki di video postingan Instagram Bogor24Update.


Pada Jumat Sore, Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran, TNI, dan Polri berhasil memadamkan kebakaran yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Salak di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, dalam waktu sekitar satu setengah jam.


"Api sudah dipadamkan tadi jam 15.00, sekarang petugas masih lanjut membersihkan dan memastikan di sekelilingnya aman," kata Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di lokasi kebakaran, Jumat sore.


"Setelah selesai seluruh kegiatan pemadaman, kami akan berikan police line (garis polisi)," katanya.


Ia menyampaikan bahwa kebakaran di lingkungan Rumah Sakit Salak diduga terjadi akibat korsleting listrik.







Bismo menuturkan bahwa kebakaran pada salah satu bangunan di rumah sakit itu diketahui pukul 13.20 WIB dan sekitar 15 menit kemudian api menjalar ke bangunan-bangunan di sampingnya.


Petugas berhasil memadamkan kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit Salak sekitar pukul 15.00 WIB dengan dukungan 14 mobil pemadam, delapan mobil pemadam dari Kota Bogor dan enam mobil pemadam dari Kabupaten Bogor.


Menurut data sementara kepolisian, ada empat ruangan yang terbakar di Rumah Sakit Salak, termasuk ruang pemeriksaan kesehatan dan instalasi farmasi.


Aparat kepolisian akan melakukan olah tempat kejadian perkara pada Sabtu (8/4) pagi untuk mencari tahu penyebab kebakaran yang terjadi di rumah sakit tersebut.


Saat kebakaran terjadi di Rumah Sakit Salak, jalur dari Bunderan Air Mancur ditutup sementara. Kendaraan diarahkan untuk putar balik atau melalui Jalan RE Marthadinata.


Jalan di depan Istana Bogor yang menuju ke Jalan Sudirman juga ditutup sementara. Hingga pukul 16.40 WIB jalur menuju ke Jalan Sudirman belum dibuka. Mobil pemadam masih ada di tengah jalan



Sejarah Rumah Sakit Salak Bogor



Rumah Sakit Salak Bogor mulai berdiri tahun 1925, saat itu dikelola oleh pemerintah Belanda.


Pada bulan Maret 1950, Rumah Sakit ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia.


Penyerahan ini dilakukan oleh Mayor Jendral Dr. Simon direktur MGD KNIL kepada wakil Direktur Kesehatan Angkatan Darat dan sebagai Karumkit dipercayakan kepada Mayor Dr. Sarjiman.








Penyerahan Rumah Sakit Militer Bogor ini baru sebagian (Ruangan Laki – laki ) karena ruangan wanita dan kamar bersalin masih dipakaioleh Kesehatan Belanda untuk beberapa bulan.


Kondisi ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan saat itu sangat sederhana, bangunan berdinding papan yang sudah tua dengan kapasitas rawat inap 40 tempat tidur.


Selama perkembangannya sejak tahun 1990 Rumah Sakit Salak telah mengalami penambahan bangunan dan renovasi, sehingga saat ini kapasitas rawat inap sudah menjadi 155 tempat tidur.


Tahun 1963, Rumah Sakit TNIAD Salak Bogor yang berkedudukan dibawah Komando Angkatan Darat dengan nama Djawatan Kesehatan Tentara (DKT) dan tahun 1984, Rumah sakit ini menggunakan kembali namanya yang lama, yaitu Rumah Sakit TNIAD Salak Bogor.


Pada awal pendiriannya, pelayanan kesehatan di RS TNIAD Salak Bogor hanya ditunjukan kepada anggota Militer dan Keluarganya, namun pada tahun 1960 atas petunjuk Dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Rumah Sakit TNIAD Salak Bogor dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.


Saat ini Rumah Sakit Salak Bogor yang berdiri diatas lahan seluar 9213 M⊃2; dengan luas bangunan 6074 M⊃2; merupakan Rumah Sakit Tingkat III dijajaran TNI-AD, yang berada dibawah Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.01 Bogor yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan pelayanan Kesehatan kepada Prajurit, PNS TNI dan Keluarganya serta masyarakat umum.














No comments: